Dalam postingan di akun X miliknya (@nabiylarisfa) pada 10 Agustus 2025, Nabiyla mempertanyakan sumber bukti ilmiah yang disebutkan oleh Stella. "Berdasarkan bukti ilmiah, program ini dapat menjadi sarana motivasi dan pemicu untuk mengasah daya ingat serta pengetahuan anak-anak secara efektif. Bukti ilmiahnya bisa dibaca di jurnal apa nih Bu Wamen? Akademisyi lho~ harusnya nggak asal nih kalau sebut2 bukti ilmiah," tulis Nabiyla, sambil mengutip pernyataan Stella dari laporan media Tirto.id.
Pernyataan Stella Christie tersebut disampaikan dalam konteks promosi program MBG, yang juga diklaim dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang matematika dan bahasa Inggris. Menurut Stella, program ini tidak hanya menyediakan asupan gizi yang cukup, tetapi juga menjadi alat pembelajaran praktis, seperti belajar berhitung dan mengenal kosakata bahasa Inggris melalui kegiatan makan. "Semua yang saya katakan berdasarkan bukti-bukti ilmiah bahwa MBG memang memiliki dampak positif bagi siswa," ujar Stella, seperti dikutip dari berbagai sumber media.
Kritik Nabiyla, yang saat ini sedang menempuh gelar PhD di Queen Mary University of London dengan fokus pada pekerjaan berbasis gender di ekonomi gig, menuai respons dari netizen. Postingannya telah mendapatkan lebih dari 800 like, 240 repost, dan puluhan balasan dalam waktu singkat. Beberapa balasan mendukung kritik tersebut, seperti dari pengguna @kramput yang secara sarkastis menyebut program ini bisa mengajarkan kosakata baru seperti "food poisoning" dan "maggot" kepada anak-anak.
Program MBG merupakan salah satu inisiatif pemerintah baru di bawah Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan untuk mengatasi stunting dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui penyediaan makanan bergizi gratis di sekolah. Namun, klaim manfaat kognitifnya kini menjadi sorotan, terutama dari kalangan akademisi yang menuntut transparansi sumber data ilmiah.